Kamis, 22 Desember 2011
Minggu, 11 Desember 2011
Bupati Kolaka Utara, Rusda Mahmud
RUSDA MAHMUD Bupati Kolaka Utara
Menurut informasi, Rusda di usung Partai PPP dan beberapa Partai lainnya
Kabupaten Konawe
Lintas Konawe
Kantor PLN Unit Abuki
Lokasi Pembibitan PT. Prima Tani Makmur (Perusahaan Kelapa Sawit) di Kelurahan Andabia
Salah satu bangunan transmigrasi di UPT Asinua yang ditinggalkan penghuninya, kondisinya sudah tidak layak huni.
Kantor Cabang Dinas Pendidikan Nasional Kecamatan Besulutu
Wilayah Kecamatan Besulutu merupakan penghasil buah pepaya dengan mutu yang baik, hasilnya di pasarkan di wilayah Kab. Konawe dan kota Kendari.
Lokasi areal Lahan Perusahaan kelapa Sawit di Kec. Besulutu
Kegiatan Pramuka di Kecamatan Besulutu yang di hadiri Sekda konawe
Para Kepala Desa di se-Kec. Besulutu pada acara Pramuka di Besulutu
Kabupaten Kolaka
Sekilas Kabupaten Kolaka
Kantor DPRD Kab. Kolaka
Kantor BPMD Kab. Kolaka
Kantor Inspektorat Kab. Kolaka
Pesisir Pantai Kolaka
Kantor Bupati Kolaka
Kantor UPTD Kehutanan Tanggetada
Kabupaten Bombana
Sekilas Kabupaten Bombana
SDN 1 Kampung Baru di Poleng
Jalan menuju Kab. Bombana dari arah Kolaka
Kompleks Perkantoran Pemda Bombana
Kantor Bupati Bombana
Pengolahan emas secara sederhana
Percetakan Sawah di Konawe Utara
Percetakan Sawah di Desa Linomoio Kec. Asera (skarang Kec. Oheo) tahun anggaran 2009 (Dokumen foto di ambil maret 2010)
Nilam di Kolaka Utara
Kepala Desa Katoi bersam Aktivis LSM GARDA Sultra melihat hasil panen nilam dan melihat langsung proses penyulingan minyak nilam, di Desa Katoy Kec. Katoi Kab. Kolaka Utara
Direktur LSM GARDA Sultra bersama Aparat Desa Watunohu di Wilayah Kec. Watunohu, saat melihat langsung kebun nilam salah satu warga.
Selasa, 06 Desember 2011
Wisata Alam Permandian Air Terjun Kumapo Dahu
Permandian Air Terjun Kumapo Dahu
Sarana Wisata di Pesisir Kota Unaaha
Sekilas Permandian Kumapo Dahu
Permandian Air terjun kumapo dahu merupakan lokasi wisata alam alternatif yang berada sekitar 15 km dari pusat Kota Unaaha Ibu Kota Kab. Konawe, untuk masuk ke lokasi tersebut dari arah Kolaka, Unaaha maupun dari arah Kota Kendari kita akan berhenti di depan Perpustakaan Daerah Kab. Konawe, kemudian masuk di jalan yang berada di samping Perpustakaan Daerah Menuju Kantor Camat Anggaberi.
Dari Perpustakaan Daerah Ke Kantor Camat Anggaberi jarak tempunya sekitar 10 km dan dari kantor Camat Anggaberi (Di Kel. Andabia) ke lokasi Permandian tersebut sekitar 5 km, dalam perjalanan menuju lokasi Permandian dari Perpustakaan Daerah kita akan melintasi beberapa Kelurahan dan Desa dalam Wilayah Kecamatan Anggaberi diantaranya Kel. Parauna, Kel. Unaasi, Kel. Lawulo, Desa Persiapan Wunduongohi dan Kel. Andabia.
Permandian Air Terjun Kumapo Dahu di temukan oleh warga Kel. Andabia (Restelmen) sekitar tahun 1995 yang kemudian di bersihkan Pemuda-Pemudi se Kec. Anggaberi dan di manfaatkan sebagai lokasi wisata. Kemudian sekitar tahun 2007 Wisata Alam ini mendapat perhatian dari Pemda Konawe melalui pembangunan akses jalan sampai ke lokasi Permandian, Pembangunan Bak (Sistem DAM) untuk memperluas areal genangan air terjun, Pembangunan Pintu Gerbang, Pembuatan Lantai (Pengecoran) titik areal Air Jatuh.
Selama kurung waktu 5 tahun setelah pembangunan wisata alam tersebut pengunjung cukup ramai dan padat terutama di saat hari-hari libur besar, namun sekitar tahun 2001 pemgunjung mulai berkurang secara drastis karena kurang terawatnya fasilitas wisata tersebut dan akhirnya terbengkalai.
Pada pertengahan tahun 2011 beberapa pemuda dari Kel. Lawulo yang di dukung oleh para Aktivis LSM GARDA Sultra berinisiatif untuk merawat dan membersihkan Permandian Air Terjun Kumapo Dahu dan alhamdulillah saat ini mulai di manfaatkan lagi, beberapa pengunjung dari sekitar Kota Unaaha mulai berdatangan. Permandian ini dapat di jangkau dengan Kendaraan bermotor roda empat dan roda dua
Suguhan Keindahan Air Terjun Kumapo Dahu
Segarnya udara akan kita rasakan ketika memasuki pintu gerbang permandian dengan suasana alam yang masih terjaga, gemercik air terjun akan terdengar dari ujung jalan yang jaraknya sekitar 50 meter dari titik air terjun, segarnya air dari terjunan air yang terjal akan kita rasakan ketika berada di bawah guyuran air terjun.
Ketinggian tebing terjunan air sekitar 19 meter, suasana alam yang begitu damai dan sejuk mampu menghilangkan kepenatan aktivitas keseharian kita, alangkah ruginya kita semua kalau kita tidak mencoba berkunjung di wisata alam kumapo dahu ini.
Rabu, 16 November 2011
Peta Provinsi Sulawesi Tenggara
Untuk menjejaki salah satu provinsi di pulau sulawesi khususnya Provinsi Sulawesi Tenggara minimal anda memiliki Peta ini,
Hutan Konawe
LSM GARDA Sultra Prihatin dengan maraknya penebangan disepanjang aliran sungai
Sultra, Garda
Maraknya Pengolahan Kayu di Kabupaten Konawe mengundang protes keras LSM GARDA Sultra, hal ini di akibatkan proses penebangan yang di lakukan oleh para pengolah kayu sudah tidak memperhatikan lagi rambu-rambu tentang jarak penebangan dari tepi sumber air seperti sungai.
Direktur LSM GARDA Sultra Alimudin Lapae mengungkapkan dari hasil pantauannya di beberapa titik lokasi pengolahan kayu terdapat beberapa kekeliruan dalam melakukan penebangan oleh para pengolah kayu, adanya penebangan di bibir sungai maupun anak sungai.
“Berdasarkan aturan yang tertuang dalam Undang Undang No 41 tahun 1999 Kehutanan secara jelas telah menggariskan pelarangan melakukan penebangan di tepi anak sungasi radius 50 meter dari bibir anak sungai, dan radius 100 meter dari bibir sungai” jelas Alimudin
Yang sangat fatal sungai maupun anak sungai sebagai sumber air yang di manfaatkan untuk pengairan areal persawahan tidak mendapat perhatian serius dalam hal pengawasannya sehingga terjadi pengikisan sepanjang aliran sungai bahkan disalah satu titik pantauan bendung yang di manfaatkan petani di Desa Anggotoa dan Kukuluri Kecamatan Wawotobi untuk pengairan terjadi pendangkalan.
Selain itu tanaman Sagu sebagai tanaman makan pokok masyarakat Sulawesi Tenggara banyak yang rusak terbawa arus sungai yang meluap ini semua bagian dari akibat penebangan di tepi sungai.
Alimudin Lapae secara tegas meminta kepada pihak Kehutanan agar selalu mengawasi lokasi pengolahan kayu yang di beri Izin pengolahan oleh pihak kehutanan dan segera mencabut izin pengolahan kayu jika di temukan adanya penebangan di tepi sumber air yang melanggar batas radius penebangan.
Pengolahan kayu perlu mendapat pengawasan yang cukup ketat agar tidak menimbulkan banyak kerugian di tengah masyarakat, selain itu perlu adanya tindakan tegas bagi pengusaha kayu yang tidak memperhatikan rambu-rambu yang ada.(Tim)
Kerusakan Tanaman Sagu akibat penebangan kayu di tepi anak sungai
Langganan:
Postingan (Atom)