Minggu, 11 Desember 2011

Bupati Kolaka Utara, Rusda Mahmud

RUSDA MAHMUD Bupati Kolaka Utara

 Rusda Mahmud yang saat  menjabat Bupati Kolaka Utara akan maju lagi di Pilkada Bupati Kolaka Utara untuk periode ke-2 nya

Menurut informasi, Rusda di usung Partai PPP dan beberapa Partai lainnya

Kabupaten Konawe

Lintas Konawe

 Kantor PLN Unit Abuki

 Kantor PT. Prima Tani Makmur (Perusahaan Kelapa Sawit) di Kelurahan Andabia Kec. Anggaberi Kab. Konawe

 Lokasi Pembibitan  PT. Prima Tani Makmur (Perusahaan Kelapa Sawit) di Kelurahan Andabia

 Proses pembangunan rumah transmigrasi di Desa Awua Jaya Kec. Asinua oleh Dinas Nakertrans Kab. Konawe

 Salah satu bangunan transmigrasi di UPT Asinua yang ditinggalkan penghuninya, kondisinya sudah tidak layak huni.

 Kantor Cabang Dinas Pendidikan Nasional Kecamatan Besulutu

 Wilayah Kecamatan Besulutu merupakan penghasil buah pepaya dengan mutu yang baik, hasilnya di pasarkan di wilayah Kab. Konawe dan kota Kendari.

 Lokasi areal Lahan Perusahaan kelapa Sawit di Kec. Besulutu

 Wakil Bupati Konawe, saat memberikan Sambutan pada acara pemerintahan yang di gelar di Kecamatan Besulutu.

 Kegiatan Pramuka di Kecamatan Besulutu yang di hadiri Sekda konawe

Para Kepala Desa di se-Kec. Besulutu pada acara Pramuka di Besulutu

Kabupaten Kolaka

 Sekilas Kabupaten Kolaka

 Kantor DPRD Kab. Kolaka

 Kantor BPMD Kab. Kolaka

 Kantor Inspektorat Kab. Kolaka

 Pesisir Pantai Kolaka

 Kantor Bupati Kolaka

Kantor UPTD Kehutanan Tanggetada

Kabupaten Bombana

Sekilas Kabupaten Bombana

 SDN 1 Kampung Baru di Poleng

 Jalan menuju Kab. Bombana dari arah Kolaka

  Kompleks Perkantoran Pemda Bombana

 Kantor Bupati Bombana

Pengolahan emas secara sederhana

Percetakan Sawah di Konawe Utara

Percetakan Sawah di  Desa Linomoio Kec. Asera (skarang Kec. Oheo) tahun anggaran 2009 (Dokumen foto di ambil maret 2010)






Nilam di Kolaka Utara

Kepala Desa Katoi bersam Aktivis LSM GARDA Sultra melihat hasil panen nilam dan melihat langsung proses penyulingan minyak nilam, di Desa Katoy Kec. Katoi Kab. Kolaka Utara





Direktur LSM GARDA Sultra bersama Aparat Desa Watunohu di Wilayah Kec. Watunohu, saat melihat langsung kebun nilam salah satu warga.  

Selasa, 06 Desember 2011

Wisata Alam Permandian Air Terjun Kumapo Dahu

Permandian Air Terjun Kumapo Dahu
Sarana Wisata di Pesisir Kota Unaaha

Sekilas Permandian Kumapo Dahu

     Permandian Air terjun kumapo dahu merupakan lokasi wisata alam alternatif yang berada sekitar 15 km dari pusat Kota Unaaha Ibu Kota Kab. Konawe, untuk masuk ke lokasi tersebut dari arah Kolaka, Unaaha maupun dari arah Kota Kendari kita akan berhenti di depan Perpustakaan Daerah Kab. Konawe, kemudian masuk di jalan yang berada di samping Perpustakaan Daerah Menuju Kantor Camat Anggaberi.
        Dari Perpustakaan Daerah Ke Kantor Camat Anggaberi jarak tempunya sekitar 10 km dan dari kantor Camat Anggaberi (Di Kel. Andabia) ke lokasi Permandian tersebut sekitar 5 km, dalam perjalanan menuju lokasi Permandian dari Perpustakaan Daerah kita akan melintasi beberapa Kelurahan dan Desa dalam Wilayah Kecamatan Anggaberi diantaranya Kel. Parauna, Kel. Unaasi, Kel. Lawulo, Desa Persiapan Wunduongohi dan Kel. Andabia.
       Permandian Air Terjun Kumapo Dahu di temukan oleh warga Kel. Andabia (Restelmen) sekitar tahun 1995 yang kemudian di bersihkan Pemuda-Pemudi se Kec. Anggaberi dan di manfaatkan sebagai lokasi wisata. Kemudian sekitar tahun 2007 Wisata Alam ini mendapat perhatian dari Pemda Konawe melalui pembangunan akses jalan sampai ke lokasi Permandian, Pembangunan Bak (Sistem DAM) untuk memperluas areal genangan air terjun, Pembangunan Pintu Gerbang, Pembuatan Lantai (Pengecoran) titik areal  Air Jatuh.
       Selama  kurung waktu 5 tahun setelah pembangunan wisata alam tersebut pengunjung cukup ramai dan padat terutama di saat hari-hari libur besar, namun sekitar tahun 2001 pemgunjung mulai berkurang secara drastis karena kurang terawatnya fasilitas wisata tersebut dan akhirnya terbengkalai.
        Pada pertengahan tahun 2011 beberapa pemuda dari Kel. Lawulo yang di dukung oleh para Aktivis LSM GARDA Sultra berinisiatif untuk merawat dan membersihkan Permandian Air Terjun Kumapo Dahu dan alhamdulillah saat ini mulai di manfaatkan lagi, beberapa pengunjung dari sekitar Kota Unaaha mulai berdatangan. Permandian ini dapat di jangkau dengan Kendaraan bermotor roda empat dan roda dua

Suguhan Keindahan Air Terjun Kumapo Dahu

    Segarnya udara akan kita rasakan ketika memasuki pintu gerbang permandian dengan suasana alam yang masih terjaga, gemercik air terjun akan terdengar dari ujung jalan yang jaraknya sekitar 50 meter dari titik air terjun, segarnya air dari terjunan air yang terjal akan kita rasakan ketika berada di bawah guyuran air terjun.
      Ketinggian tebing terjunan air sekitar 19 meter, suasana alam yang begitu damai dan sejuk mampu menghilangkan kepenatan aktivitas keseharian kita, alangkah ruginya kita semua kalau kita tidak mencoba berkunjung di wisata alam kumapo dahu ini.




Rabu, 16 November 2011

Peta Provinsi Sulawesi Tenggara

Untuk menjejaki salah satu provinsi di pulau sulawesi khususnya Provinsi Sulawesi Tenggara minimal anda memiliki Peta ini,

Macan Tutul

Macan Tutul

Hutan Konawe

LSM GARDA Sultra Prihatin dengan maraknya penebangan disepanjang aliran sungai

Sultra, Garda
Maraknya Pengolahan Kayu di Kabupaten Konawe mengundang protes keras LSM GARDA Sultra, hal ini di akibatkan proses penebangan yang di lakukan oleh para pengolah kayu sudah tidak memperhatikan lagi rambu-rambu tentang jarak penebangan dari tepi sumber air seperti sungai.
 Direktur LSM GARDA Sultra Alimudin Lapae mengungkapkan dari hasil pantauannya di beberapa titik lokasi pengolahan kayu terdapat beberapa kekeliruan dalam melakukan penebangan oleh para pengolah kayu, adanya penebangan di bibir sungai maupun anak sungai.
“Berdasarkan aturan yang tertuang dalam Undang Undang No 41 tahun 1999 Kehutanan secara jelas telah menggariskan pelarangan melakukan penebangan di tepi anak sungasi radius 50 meter dari bibir anak sungai, dan radius 100 meter dari bibir sungai” jelas Alimudin
Yang sangat fatal sungai maupun anak sungai sebagai sumber air yang di manfaatkan untuk pengairan areal persawahan tidak mendapat perhatian serius dalam hal pengawasannya sehingga terjadi pengikisan sepanjang aliran sungai bahkan disalah satu titik pantauan bendung yang di manfaatkan petani di Desa Anggotoa dan Kukuluri Kecamatan Wawotobi untuk pengairan terjadi pendangkalan.
Selain itu tanaman Sagu sebagai tanaman makan pokok masyarakat Sulawesi Tenggara banyak yang rusak terbawa arus sungai yang meluap ini semua bagian dari akibat penebangan di tepi sungai.
Alimudin Lapae secara tegas meminta kepada pihak Kehutanan agar selalu mengawasi lokasi pengolahan kayu yang di beri Izin pengolahan oleh pihak kehutanan dan segera mencabut izin pengolahan kayu jika di temukan adanya penebangan di tepi sumber air yang melanggar batas radius penebangan.
Pengolahan kayu perlu mendapat pengawasan yang cukup ketat agar tidak menimbulkan banyak kerugian di tengah masyarakat, selain itu perlu adanya tindakan tegas bagi pengusaha kayu yang tidak memperhatikan rambu-rambu yang ada.(Tim)


Kerusakan Tanaman Sagu akibat penebangan kayu di tepi anak sungai

Total Tayangan Halaman